Privet!

selamat datang...

selamat menyantap hidangan kami.

Minggu, 26 Agustus 2012

Menunggu diantara mati


ah.. bosan rasanya menunggu seperti ini, ingin rasanya bertengkar dengan siapapun, ingin rasanya aku menjitak presiden kita yang bodoh, ingin rasa membakar atribut kemapanan, atau berjalan dengan senjata api dan menodong setiap orang tolol yang merusak keindahan kota, entah apa hubungannya denganku?  memang kalau sudah urusan menunggu rasanya sangat tersiksa, aku ingin sekali bertanya "apa perlu kita menunggu?", "haruskah selama ini?" ini semua lebih seperti sebuah perjudian apalagi kalau yang ditunggu tidak ada kabar. ayolah kawan aku ingin segera melepas lelah ini, membagi secuil kisah hidup yang agak membosankan padamu disana. sudah berapa bulan ini hidupku dicecapi ragam rasa, ya memang hidup harus seperti ini tetapi rasa yang fluktuatif ini justru terlampau dinamis bergerak, setelah sangat senang lalu aku sangat sedih, dan seterusnya -seperti roda kendaraan yang terlalu cepat dipaksakan berlari- malas rasanya merasakan hal ini karena aku merasa seperti ada kekuatan besar yang mempermainkan aku.

senin pagi, ketika orang-orang malas terlelap di dalam tidur, aku terjaga tetapi aku tidak mengerti untuk apa. katanya pagi ini aku harus kembali menunggu, kepastian yang dipastkan atau kembali penantian yang dinantikan.. ah percumalah bagiku untuk merangkai pertanyaan-pertanyaan lagi, karena hanya akan menambah daftar pertanyaanku yang tak pernah terjawab. burung-buru besi, di atas rumah sakit sudah mulai lalu lalang tanda udara tak pernah istirahat, sekejap libasannya membuat jaringan sinyal televisi menjadi kabur. biasanya pagi seperti ini mataku masih sembab menahan kantuk, tapi pagi ini kenapa hanya kesal?

beberapa kabar yang datang dari beberapa orang sangat berlainan. dokter katakan aku akan mati malam ini juga, sedang suster mengatakan aku masih memiliki waktu satu minggu, sedang aminah istriku mengatakan aku tidak akan mati, aku akan selalu ada di hatinya, berulang kali ia katakan itu di daun telingaku. apa-apaan ini semua? sedang yang kurasa tubuhku seperti lelah sekali, hanya pikiranku yang kembali berontak kejang, seadainya dokter benar aku akan mati malam ini, aku rasa lebih baik aku bunuh diri agar dokter tak pernah benar, pun hal yg sama akan kulakukan pada pernyataan suster dan istriku. aku tak mau seorang benar dalam meprediksi hidup dan matiku.

Tuhan, pagi ini aku sangat lelah, mari kita bertemu sejenak untuk berbincang tentang segala sesuatu. aku sudah lelah dengan jutaan draf pertanyaan yang nyatanya tak ada yang bisa menjawab selain Engkau. maka kasur ini sudah ku rapikan dan ku tata dengan cantik untuk menyambut kedatanganMu, Engkau tahu bukan bahwa aku tak akan lama lagi hidup. aku sudah bosan menunggu mati setelah terakhir kali jantungku bersikeras untuk tetap berdetak, entah aku sangat bosan. ingin rasanya merasakan hidup pada kadar dan situasi yang berbeda, entah sebagai jin, iblis atau malaikat penghuni surga. tuhan mari silahkan kau menyambangi tempatku berbaring ini, kita hanya akan bicara empat mata, tentang segala rahasia.

teman-temanku sudah terlebih dahulu menghiasi tembok dunia lain dengan warnanya masing-masing, ada yang sesekali berkunjung dalam mimpiku dia memintaku menyusulnya, katanya Engkau menjamunya dengan aneka hidangan? Tuhan, entah apa yan harus kutulis menjadi sebuah permohonan kepadamu, ku tahu hampir setiap hari di rumah istri dan anak-anakku pun  lelah menangis, terlihat dari kantung mata yang membesar ketika mencoba menjadi tegar di hadapanku. aku sudah bosan menunggu mati, lelah, teramat jengah dan berbagai rasa yang mengejewantah dalam definisi kata-kata ini.... mari kita berbincang!!

MARI KITA BERBINCANG.... sudah tidak ada waktu lagi, cepatlah Tuhan, atau jika tidak setan akan mengepungku dan mengambil jiwaku. cepat-cepat selamatkan aku. ku lihat tubuhku kejang dan dokter sudah menyiapkan sunti mati untuk sel-sel yang masih hidup di dalamnya, di luar ruang kaca rumah sakit anak dan istriku menjerit histeri tandak takluk akan kuasaMu ya tuhan.. sedang iblis sudah melakukan ritual menarinya.. tolong ya Tuhan, selamatkan aku.. aku sudah bosan berkawan dengan segala kehampaan, setan dan jin dengan genderang yang menghasut pada rona kehidupan selama ini.. MARI KITA BERBINCANG!!!!!

dalam hitungan jam mungkin semua akan berubah, aku akan menjadi seonggok mayat dan dunia akan kembali berjalan. untuk sekadar menimbang, aku akan kabarkan bahagia kepada mereka yang percaya, aku telah berbincang dengan Tuhan, dalam pertemuan sempit diantara hidup dan mati. mungkin juga sosok itu bukanlah Tuhan melainkan setan, tapi ada kata2 Tuhan atau setan yang kuingat..

ia hanya mengatakan "mari kita BERPESTA!!" :)
 
foto : Dokumen pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar